Wednesday 17 May 2017

Stimulasi Anak 2 Tahun Belajar Forex


Tantri Ariesta Hapsari. SuaraMedia - Memiliki anak cerdas menjadi impian banyak orangtua. Tahukah Moms, kecerdasan (IQ) e kecil tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan, tapi juga faktor stimulasi. Berdasarkan riset, perkembangan kecerdasan si kecil dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu natureza dan Nurture. Faktor nature mengacu pada faktor genetik atau keturunan. Kita pasti sering mendengar komentar, Kalau orangtuanya pintar, anaknya pasti pintar. Tapi benarkah Belum tentu, karena faktor nurture atau stimulasi yang berasal dari lingkungan juga berperan. Nurture berupa nutrisi tepat dan stimulasi melalui musik, kegiatan, bermain, dan bahasa. Banyak bergerak, selain membuat anak aktif, juga dapat mengembangkan seluruh aspek kecerdasannya. Di sisi lain, perkembangan kinestetik akan memperkuat kesadaran sensori yang dimulai pada sistem saraf dan berujung pada sendi dan otot. Stimulasi kinestetik atau gerak diberikan melalui rangsangan gerak tubuh yang kemudian akan direspon anak dengan gerakan tubuh pula. Stimulasi ini sangat bermanfaat terutama dalam menumbuhkembangkan potensi kecerdasan anak. Menurut Drs. Bambang Sujiono, MPd. Respon eang ditunjukkan oleh anak merupakan gerakan otot-otot tubuh sebagai akibat dari adanya perintah dari sel saraf pusat. Hampir setiap respongerakan melalui perintah otak. Kecuali gerak refleks tubuh yang merupakan gerakan spontan otot-otot tubuh tanpa adanya perintah dari otak. Itu sebabnya, bila rangsangan kinestetik diberikan kepada anak dengan melibatkan gerakan tubuh, sel-sel otaknya semakin banyak terstimulasi. Ini berarti, seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki anak akan tumbuh dan berkembang. Staf Pengajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ ini, kemudian memberikan raga stimulasi kinestetik mulai usia 0 hingga 6 tahun. Di usia 3-4 bulan kandungan, janin sudah menunjukkan gerakan tubuh pertamanya, yang semakin bertambah sejalan dengan pertambahan usia kehamilan. Gerakan kedua muncul saat bayi lahir, yaitu gerak refleks. Gerakan seperti mengisap colocando susu ibu, gerak refleks tangan dan kaki, mengangkat kepala saat ditengkurapkan, dan membuka jari saat telapak tangannya disentuh, merupakan gerakan refleks yang bertujuan untuk bertahan hidup, tutur konsultan dan estimulador potensi kecerdasan anak ini. Ditambahkan ayah tiga anak ini, gerak refleks seharusnya distimulasi agar kemampuan awal si kecil terbentuk. Contohnya, bila gerak refleks tangan distimulasi dengan baik, dalam usia 2-3 bulan, bayi memiliki kemampuan menggenggam benda-benda yang berukuran besar. Stimulasi yang bertahap dan berjenjang akan memberikan manfaat dalam kemampuan dan keterampanan menggenggam pada bayi. Bayi akan mampu menggenggam benda-benda yang lebih kecil hingga akhirnya bisa menggenggam sendok atau pensil warna. Kemampuan kinestetik lain yang mesti dimiliki bayi usia 3-6 bulan adalah merayap dan merangkak. Kemampuan ini merupakan awal dari perkembangan bergerak maju, duduk, berdiri, dan berjalan. Orangtua bisa menempatkan bola warna-warni di depan bayi saat ia tengkurap. Warna-warni akan menarik bayi untuk mengambil dengan berusaha bergerak maju. Setelah merangkak, anak akan belajar berjalan. Untuk berjalan, diperlukan kekuatan otot kaki, punggung, perut, keseimbangan tubuh, koordinasi mata-tangan-kaki, serta aspek mental, emosional e dan-keberanian. Dengan banyaknya aspek yang terlibat dalam proses berdiri dan berjalan, jumlah sel otak yang terstimulasi pun bertambah banyak. Saat belajar berjalan, anak mencoba merambat dan berdiri sambil berpegangan benda-benda yang kuat. Di usia setahun, seluruh kemampuan dan keterampilan kinestetiknya sudah terbentuk. Untuk itu, perlu diberikan pengembangan stimulasi dengan penambahan pada bentuk, mídia, tingkat kesulitan, dan lainnya. Cara yang mudah adalah banyak bermain bersama anak seperti berlari, melompat, melempar, menangkap, berguling, dan lain-lain. Anak akan lebih mudah belajar melempar daripada menangkap. Agar kemampuan anak menangkap bola atau benda bertambah, rajin-rajinlah orangtua bermain lempar-tangkap bola. Dengan cara ini pula kemampuan koordinasi mata dan tangan anak akan terlatih. Bila anak sudah mampu menangkap dan melempar, tingkat kesulitannya bisa ditambah. Contohnya, menambah jarak lempar-tangkap, mengganti bola yang lebih besar dengan yang kecil, serta arah lemparan semakin cepat. Teknik-teknik tersebut akan membantu menguatkan otot-otot lengan anak serta mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, koordinasi mata-tangan, visual-spasial, kecepatan reaksi, dan kelenturan. Kesemuanya, menurut Bambang, merupakan respon dari sel-sel otak. Keterampilan motorik halus dan kasar berguna untuk kemampuan menulis, menggambar, melukis, dan keterampan tangan lainnya. Anak juga bisa dilatih mengembangkan otot kaki, misalnya menendang bola, melompat dengan dua kaki, serta menaiki anak tangga (tentu dibantu orang dewasa). Di usia ini, keterampanan dan kemampuan anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan anak usia 1-2 tahun. Perbedaan yang nyata hanya pada kualitasnya. Anak usia 3-4 tahun berlari lebih cepat ketimbang anak usia 1-2 tahun, lemparannya lebih kencang, dan sudah mampu menangkap dengan baik. Kemampuan motorik kasar otot kaki anak, selain berjalan dan berlari cepat, antara lain mampu melompat dengan dua kaki, memanjat tali, menendang bola dengan kaki kanan dan kiri. Untuk motorik kasar otot lengan, anak mampu melempar bola ke berbagai arah, memanjat tali dengan tangan, mendorong kursi, dan lainnya. Kemampuan yang melibatkan motorik halus untuk koordinasi mata-tangan, yaitu mampu memantul-mantulkan bola beberapa kali, menangkap bola dengan diâmetro lebih kecil, melambungkan balon, ketampilan coretan semakin baik. Agar kemampuan dan keterampilan motorik halus serta kasar kian berkembang, anak bisa diberikan stimulasi kinestetik. Ia mencontohkan beberapa hal seperti berjalan atau berlari zigzag, berjalan dan berlari mundur untuk mengembangkan otak kanan, melompat dengan dua kaki ke berbagai arah, menendang bola dengan kaki kanan atau kiri ke berbagai arah, melempar bola ke berbagai arah dengan bola sedang sampai kecil, melempar Bola ke sasaran seperti huruf, angka, atau gambar, menangelp bola dari berbagai arah, bermain bulutangkis, mencoret-coret berbagai bentuk geometri untuk mengembangkan otak kiri dan kanan, serta menggerakkan kedua tangan dan kaki dengan memukul drum mainan. Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, seperti diungkapkan Bambang, anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tidak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain quebra-cabeça, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada jogos de komputer maupun play station. Faktor genetika memang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak saat dilahirkan. Namun kecerdasan saat anak beranjak dewasa juga ditentukan dari nutrisi dan stimulasi yang diberikan oleh orang tua mereka. Kedua hal ini, yaitu nutrisi dan stimulasi, bahkan paling berperan menentukan kecerdasan anak dalam masa pertumbuhan. Saat seorang anak dilahirkan, otaknya belum tumbuh dengan sempurna. Pertumbuhan otak anak ini berlangsung pada usia lima tahun pertama atau biasa disebut periode emas pertumbuhan. Pada masa inilah orangtua berperan sangat penting dalam memberikan stimulasi agar perkembangan otak ideal dan anak mencapai kecerdasan yang tinggi di kemudian hari. Stimulasi adalah kegiatan merangsang dan melatih kemampuan anak yang berasal dari lingkungan luar anak (orang tua atau pengasuhnya). Untuk itu tentu saja anak juga membutuhkan dukungan nutrisi yang cukup berupa proteína, energi serta asam lemak essensial seperti AA, DHA, asam amino essensial TampT (Tirosin dan Triptofan), mineral seperti Fe, Ca, Zn. QuotTujuan stimulasi untuk balita usia 0-1 tahun adalah agar mereka harus mengenal suco suara dan mencari objek yang tidak kelihatan, melatih kepekaan perabaan, koordinasi mata-tangan dan mata-telinga, quot ujar Dr. dr. Kusnandi Rusmil Sp. A (K), Ahli Tumbuh Kembang Anak e Rumah Sakit Hasan Sadikin. Sedangkan untuk balita usia 2-3 tahun stimulasi yang diperlukan adalah melatih mengembangkan ketrampilan berbahasa, warna, mengembangkan kecerdasan dan daya imajinasi. Tahapan balita usia 3-6 tahun adalah mengembangkan kemampuan perbedaan dan persamaan, berhitung, menambah dan sportivitas. Stimulasi akan membuat sistem syaraf berfungsi dengan baik. QuotTumbuh kembang otak manuscrito mencapai puncaknya saat balita mencapai usia lima tahun. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi untuk tumbuh kembang otak yang óptimo bagi balita harus diperoleh setiap harinya dari 3 kali makan utama, 2 kali lanche de 2 gelas (400ml) susu, quot ujar Yeni Novianti, Ahli nutrisi Bandeira do Frísio na Indonésia. Selain bantuan stimulasi dan nutrisi, yang tidak kalah penting adalah dukungan keluarga dalam mengoptimalkan stimulasi pada anak. Pemberian stimulasi dan nutrisi pada anak tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada pengasuh atau baby sitter. Orangtua harus berperan aktif membina kebersamaan keluarga dan menciptakan waktu berkualitas (tempo de qualidade) dengan waktu yang sedikit namun dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hal itu bisa diterapkan dalam hal sederhana misalnya makan bersama. Kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan aneka ragam makanan, nama dan warnanya kepada anak, serta mengajarkan ketrampilan makan. Saat anak minum susu dapat dibarengi membacakan buku cerita atau menonton televisi sambil menyelipkan pesan manfaat minum susu bagi anak. Usahakan mendampingi anak dan bercakap-cakap saat menonton televisi. Ajak anak berolahraga atau bermain mengenal alam dan lingkungannya pada akhir pekan. QuotKebersamaan antar orang tua dan anak sangat dibutuhkan untuk menjalin komunikasi guna memungkinkan pemberian stimulasi dan nutrisi yang tepat untuk anak, quot ujar Psikolog anak dari Uiversitas Indonesia, Efriyani Djuwita MSi. Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama diberikan khusus untuk anak usia 0 - 7 tahun. Di dalam perkembangan seorang anak, stimulasi merupakan suatu kebutuhan dasar. Stimulasi dapat berpe-ran untuk peningkatan fungsi sensorik (dengar, raba, lihat rasa, cium), motorik (gerak kasar, halus), emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, dan kreativitas (moral, kepemimpinan). Selain itu, stimulasi juga dapat merangsang sel otak (sinaps). Seorang pembicara, Hartono Gunardi, mengatakan, sel otak pada bayi dibentuk semenjak 6 bulan masa kehamilan. Karena itu, proses stimulasi sudah bisa dan harus dilakukan semenjak usia janin 23 minggu. Dalam masa kehamilan, proses stimulasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti rangsang suara (adanya efek Mozart), gerakan perabaan, bicara, menyanyi e dan bercerita. Menurut Hartono, semakin dini dan semakin la-ma stimulasi itu dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya. Katanya, ada beberapa tahapan kegunaan de proses stimulasi pada bayi ketika pertama kali dilahirkan. Pada usia bayi 0 - 6 bulan, penyesuaian dan persepsi ibu dapat terbentuk melalui proses stimulasi. Sedangkan, pada usia 0 - 36 bulan intelektual dan perilaku mulai terbentuk. Sementara pada usia 0 - 48 bulan, kognitif. Dan 0-96 bulan keahlian membaca dan menulis perlu dirangsang. QuotStimulasi semenjak dini juga sangat diperlukan dalam merangsang perkembangan otak, baik itu otak kanan maupun otak kiri, quot tambahnya. Sementara itu, Psikolog Dan Play Therapist, Mayke S Tedjasaputra, mengatakan, respons terhadap suara dan vibrasi tampaknya dimulai pada usia 26 minggu masa kehamilan dan meningkat sampai akhirnya menetap pada usia 32 minggu. Ia menceritakan, ada suatu penelitian yang meneliti tentang respons janin berusia 26 minggu yang diperdengarkan sebuah cerita secara terus menerus oleh ibunya. Hasilnya, kata Mayke, di usia 3 hari setelah kelahirannya, bayi tersebut ternyata menghisap colocando ibunya secara lebih aktif dibandingkan ketika mendengar dua cerita lain yang jarang diceritakan oleh ibunya. QuotRespons terhadap suara ibu pun lebih aktif bila dibandingkan respons terhadap suara-suara orang lain, quot ujarnya melanjutkan cerita. Menurut Mayke, usapan halus yang dilakukan di perut ibu yang sedang mengandung juga diperlukan untuk membuat janin merasa tenang. Katanya, bila janin banyak bergerak, seorang ibu dapat melakukan usapan lembut pada perutnya. Tetapi, sekalipun stimulasi untuk janin diperlukan, dalam pelaksanaannya haruslah dilakukan secara bijaksana. QuotJangan sampai orang tua terlalu bersemangat menstimulasi janinnya sehingga lupa kebutuhan janin untuk beristirahat, quot tambahnya Dalam penjelasannya, Mayke menegaskan akan pentingnya bermain dalam proses stimulasi yang dilakukan pada anak. Sebab, menurut Mayke bermain adalah dunia kerja anak. O que é o que é o que você tem? Di lain hal, Soepardi Soedibyo dalam penjelasannya, mengatakan akan pentingnya zat asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam arakhidonat (ARA) pada bayi. Menurutnya, zat DHA-ARA sangat diperlukan dalam proses perkembangan kecerdasan bayi, baik ketika masih didalam kandungan maupun setelah lahir. Kandungan DHA dan ARA telah teruji secara klinis membantu perkembangan otak dan meningkatkan ketajaman penglihatan. QuotKetika sebelum lahir, suplai zat ini diberikan oleh ibu melalui plasenta, sedangkan setelah lahir diberikan melalui Air Susu Ibu atau ASI, quot ungkapnya. Oleh karena itu tambahnya, ASI merupakan satu hal eang penting bagi seorang ibu untuk diberikan kepada bayi. Menurutnya, bayi yang mendapatkan ASI, tingkat IQ atau kecerdasannya lebih baik. Kematangan sistem imun pada bayi yang diberikan ASI juga lebih baik daripada fórmula biasa. QuotSebab, kandungan DHA-ARA terdapat pada ASI, bukan pada susu sapi, quot terangnya. Soepardi menambahkan, proses pemberian ASI pada bayi yang paling baik adalah pada masa enam bulan pertama setelah lahir. Pada masa itu, kandungan LC-PUFA (asam lemak yang diperlukan pada saat pembentukan sel membran, otak dan penglihatan) cukup dipenuhi kebutuhannya bagi bayi. Bayi baru lahir tidak mampu mensintesiskan secara keseluruhan untuk kebutuhannya, sehingga perlu mendapat AA e DHA yang berasal dari LC-PUFA dari ibu semasa kehamilan. Selain berguna bagi bayi, pemberian ASI pada bayi dikatakan Soperdi sangat memberikan keuntungan pada seorang ibu. Risiko keganasan pada payudara, ovário, dan útero, maupun osteoporose dapat dikurangi dengan memberikan ASI pada bayi. QuotKeuntungan yang lain adalah mempercepat penyembuhan sesudah melahirkan dan pengembalian berat badan, quot tambahnya. Nutrisi itu adalah basic atau infrastruktur. Kalau infrastruktunya bagus, maka mudah menerima stimulasi. Kalau stimulasi baik, maka mudah menerima pelajaran, jelas Dr. Dwi Putro Widodo SpA (K), konsultan ahli saraf anak RSCM. Nyatanya, tegas Dr Dwi, setelah dilahirkan, stimulasi jauh lebih dibutuhkan seorang anak daripada nutrisi. Karena saat itulah, inderanya sudah berkembang sempurna. Hanya ada satu periode dalam kehidupan manusia untuk melewati Golden período atau Golden Age. Periode yang dimulai sejak janin berusia kira-kira 28 minggu (trimester ketiga) hingga anak usia tiga tahun ini sangat óptimo bagi anak untuk menerima berbagai stimulasi. Selama periode tersebut, terjadi percepatan pertumbuhan otak anak. Dari yang semula 350 gramas menjadi 1200 grama. Tidak berbeda jauh dengan otak orang dewasa yang beratnya 1250 gramas karena setelah usia tiga tahun, otak kita berkembang lamban, terang Dr Dwi. Stimulasi berupa pengalaman sensorik (mendengar, melihat, meraba, menghirup, dan mengecap) merupakan guru yang sangat baik untuk sel-sel otak si kecil. Pengalaman sensorik mengajarkan sel-sel otak tentang tugasnya. Semakin dini dan semakin sering Moms menstimulasi otak si kecil, maka semakin besar manfaatnya terhadap tumbuh kembangnya. Proses pembelajaran pada seorang anak terjadi pada saat ia terekspos berbagai stimulasi. Stimulasi yang berulang-ulang membantu sel otak anak membentuk koneksi antarsel saraf otak sehingga mendukung proses pembelajaran dan daya ingat, jelas Dr Dwi. (Fnk2mgzok) Anak sering dikatakan sebagai buah hati atau darah daging orangtuanya. Anak juga merupakan amanah yang diberikan Allah SWT kepada orangtuanya, karena itu hendaknya setiap orang tua seharusnya memberikan apapun yang terbaik buat anaknya. Setiap anak terlahir dengan memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak lainnya bahkan anak kembar sekalipun. Karakteristik tersebut antara lain berupa aspek perkembangan khas yang dimiliki oley setiap anak, seperti perkembangan fisik, emosi, sosial, daya pikir dan bahasa. Aspek-aspek perkembangan tersebut akan berkembang secara óptimo apabila orang-orang di sekitar anak, khususnya orangtua memberikan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif tersebut antar lain seperti pemberian kasih sayang, pembroian stimulasi atau rangsangan yang bersifat edukatif bagi perkembangan anak, perlindungan yang memberikan rasa aman bagi anak, tercukupinya kebutuhan fisik dan kesehatan anak dan lain sebagainya. Dengan demikian individu anak dapat berkembang secara optimal apabila lingkungan Di sekitarnya, khususnya orangtua turut membekalinya dengan seoptimal mungkin. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah gaya hidup masayarakat, terutama di kota-kota besar. Saat ini peluang dan kesempatan yang ada untuk meraih prestasi tidak hanya dimiliki kaum pria, semangat untuk maju, itupun kini telah dimiliki oleh kaum pria, semangat untuk maju itupun kini telah dimiliki oelh kaum wanita. Adanya perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari gaya escondido, com uma aparência mais clara e mais rápida. Orangtua atau ibu terpaksa harus membagi waktu antara karir dan keluarganya di rumah. Peran orangtua atau ibu tersebut kini telah banyak tergantikan oleh pembantu atau babá sebagai pengasuh anak di rumah, sehingga peran orangtua atau ibu sebagai orang dewasa yang terdekat dengan kehidupan anak, kurang lagi dapat secara óptimo membekalinya dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya. Oleh karena itu sangat disayangkan apabila peran yang sangat penting dalam menumbuhkan kembangkan dan mengoptimalkan perkembangan anak tersebut hanya diisi olean peran pembantu atau babysitter. Untuk usia anak dj Sejak lahir hingga 2 tahun maka kehidupan yang paling dekat dan paling baik untuk tumbuh kembang adalah dalam lingkup keluarga. Karena kemampuan yang masih terbatas maka peran ayah dan ibu sebagai orang dewasa yang paling dekat dengan kehidupan anak, paling penting untuk selalu menstimulasi perkembangannya karena akan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya. Rentang usia 2 8211 3 tahun merupakan usia yang juga penting. Bahkan dikatakan oleh para ahli disebut sebagai 8220periode emas8217 karena pada tahap inilah semua aspek perkembangannya sedang tumbuh berkembang sangat cepat. Apabila anak tidak mendapatkan stimulasi secara ideal, maka tentu akan sangat berpengaruh pada tahap kehidupan selanjutnya. Pada rentang usia tersebut, anak dapat lebih dapat merespon permainan atau kegiatan yang akan diberikan oleh orangtua sehingga permainan atau kegiatan yang lebih menyenangkan lebih dapat tercipta dibandingkan usia 1 tahun. Melihat kenyataan tersebut, tidaklah mengherankan bila pada saat ini telah banyak didirikan lembaga pendidikan não formal yang menawarkan solusi bagi para orangtua untuk membantu memberikan pendidikan anak sedini mungkin. Lembaga pendidikan tersebut mencakup Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang saat ini sedang marak diikuti. Namun pada kenyataannya, tidak semua orangtua memasukkan anaknya ke dalam lembaga pendidikan tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan banyak faktor, salah satunya adalah biaya mahal yang harus dibayar oleh orangtua. Namun hal ini janganlah mengurangi kesempatan orangtua untuk tetap dapat menstimulasi semua aspek perkembangan anak, walaupun dengan keadaan orangtua yang bekerja dan peran tersebut sebagian diganti oleh orang dewasa lain seperti pengasuhkeluarga atau bagi para ibu rumah tangga yang memiliki waktu banyak di rumah. Dengan waktu sempit yang dimiliki oleh orangtua disebabkan orangtua yang bekerja di luar ataupun sederet pekerjaan rumah tangga yang menguras tenaga, hanya perlu waktu beberapa saat untuk memberkan permainan atau kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Di samping memberikan stimulasi perkembangan yang sangat sayang bila dilewatkan bagi tahapan usia periode emasnya, juga memberikan kebersamaan yang berkualitas bagi hubungan antara orangtua dan anak dan mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan formal selanjutnya, karena permainan atau kegiatan tersebut semoga dapat membuat anak lebih merespon dan ekspresif bila Anak berada dalam lingkungan pendidikan formal selanjutnya seperti TK. Karena itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan bertahun - tahun tentang kebiasaan perilaku anak usia 2 - 3 tahun berikut permainan dan kegiatan yang cocok dilakukan serta teori dari berbagi súbita pustaka, maka Artikel ini ingin berbagi compartilhando pengalaman dan menawarkan solusi berupa permainan yang dapat dilakukan oleh orangtua di Rumah sebagai bentuk stimulasi untuk semua aspek perkembangan anak usia 2 8211 3 tahun. Permainan dan kegiatan dapat dilakukan dengan anak sendiri, antar saudara kandung atau anak lain yang ada agar anak belajar bersosialisasi dengan anak lain. Apabila ada perubahan dalam aturan permainan kegiatan dikarenakan mut anak yang suka berubah - ubah maka orangtua dapat menyesuaikannya dengan keadaan yang ada. Dan artikel ini menerima masukan untuk lebih memperkaya materi. Semoga bermanfaat. 1. Tujuan. Pemahaman tentang anggota tubuh dan fungsinya Tahapan pertama dalam memberikan permainan atau kegiatan bagi anak adalah dengan mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya. Pada tahapan ini anggota fisik yang dikenalkan adalah yang lebih mudah dikenal anak seperti tangan, kaki, mata, hidung, telinga, mulut, rambut. Pengenalan tersebut hendaknya satu persatu dahulu. Apabila beberapa anggota tubuh telah dikenalnya dengan baik dan dapat membeda kannya berikut fungsinya, maka orangtua dapat beralih mengenalkannya ke anggota a. Bermain dengan cermin (Perkembangan emosi) Alat. Cermin kaca Anak dan orangtua secara bersama - sama mengamati wajah secara bergantian, lalu bertanya jawab dan menunjuk tentang bagian dari wajah dan menunjukkan ekspresi senang dan sedih. B. 8220 Mencari harta karun 8220 (Perkembangan kognitif) Alat. Topi peci, bando jilbab, gelang mainan, sandal, 5 jejak kaki raksasa terbuat dari karton dengan ukuran besar Anak diminuta menunjuk anggota tubuhnya. Kepala, tangan, kaki. Lalu dikenalkan barang yang biasa dipakai di anggota tubuhnya seperti untuk anak laki laki. Topi peci atau anak perempuan bando jilbab. Di kepala, gelang mainan. Di tangan, sandal. Di kaki) lalu orangtua bersama anak meletakkan kaki-kaki raksasa yang ditempel di lantai dengan jarak berjauhan dan alat mainan di tempat-tempat yang bisa dijangkau anak. Lalu anak mulai mencari alat mainan dengan petunjuk jejak kaki raksasa (anak belajar mengingat letak alat yang disimpan sementara orangtua hanya sedikit menuntun). Setelah alat mainan ditemukan, orangtua kembali mengingatkan alat mainan yang diletakkan di anggota tubuh. C. Casa divertida (Perkembangan motorik kasar: memantapkan tahapan merangkak dan melompat) Alat. Kapur tulis untuk embuat 2 lingkaran kecil, kain panjang untuk membuat terowongan dengan ukuran badan orangtua (diikat dan direntangkan diantara 2 tiang kursi mega namun tetap perhatikan unsur keamanan bagi anak), 1 gambar tangan, 1 gambar dan 1 gambar wajah anak (gambar dibuat sendiri ). Anak dikenalkan gambar tangan, kaki dan wajah lalu bersama - sama orangtua meletakkan 3 gambar tersebut di dalam terowongan. Anak bersama orangtua merangkak ke dalam terowongan, lalu anak diminuta untuk mengambil 3 gambar yang disebar di dalam terowongan. Anak dan orangtua melompat masuk dan keluar di dalam 2 lingkaran. Lakukan bersama 2-3 kali lalu biarkan anak melakukannya sendiri. Setelah selesai, anak diminuta untuk menunjuk gambar sesuai instruksi seperti mana gambar muka dsb dan mengucapkannya kembali. D. Bermain terigu (Perkembangan motorik halus) Alat. Jogar do dari adonan terigu, garam, minyak dan air (diaduk hingga jadi adonan yang siap dibentukdiceta), pisau plastik, gilingan kayu, cetakan plastik Anak diingatkan tentang tangan yang memiliki jari jari yang dapat membuat sesuatu. Orangtua dan anak bersama - sama membuat bendamakananbinatangtumbuhan. Orangtua selalu berdialog ttg apa yg dibuat anak. Sebaiknya orantua memberikan kebebasan bagi anak untuk berkarya dan selalu memberikan pujian walaupun benda yang dibuatnya tidak berbentuk. Hal ini penting untuk membuat anak berpikir kreatif dan memupuk kepercayaan dirinya. E. 8220 Mencuci sendal 8220 (Perkembangan motorik halus) Alat. Sendal, sikat cuci pakaian, sabun cair tangan untuk anak, ember kecil Anak diingatkan tentang pentingnya menjaga kebersihan sandalnya dengan bahasa sederhana mudah dimengerti. Anak mencuci sandal dengan pengawasan orangtua seperti memberi sendal dengan sabun cair lalu menggosok dengan sikat dan mem basuhnya dengan air. F. Menyanyi tentang anggota tubuh (Perkembangan bahasa) Anak diingatkan lagi tentang nama anggota tubuh yang diingatnya sambil menunjuk anggota tubuh dan tanya jawab. Anak dikenalkan dengan lagu lagu kreasi dari AT Mahmud Bu Sud yang sangat mudah dinyanyikan tentang anggota tubuh seperti Dua mata saya, hidung saya satu dua kaki saya, pakai sepatu baru Dua tangan saya, yang kiri dan kanan satu mulut saya, tidak berhenti makan g. 8220 Bermain bola 8220 (Perkembangan motorik kasar) Alat. Bola ukuran kecil, dus sebagai gawang Anak duduk berhadapan dengan orangtua dengan jarak berjauhan dan dengan kaki terbuka. Anak dikenalkan salah satu fungsi tangan yaitu mendorong dan menangkap bola. Orangtua mendorong bola dengan pelan ke arah anak dan anak menerima bola yg digelindingkan. Anak lalu belajar mendorong bola dan orangtua menerima bola. Kegiatan tersebut diulang hingga anak mahir mendorong dan menangkap bola. Lalu anak dan orangtua bersama sama bermain bola dengan cara saling menendang bola dan memasukkannya ke dalam gawang. H. 8220 Bermain Balon 8220 (Perkembangan motorik halus) Alat. Balon, kipas tangan ukuran kecil Anak diingatkan tentang tangan yang memiliki jari jari yang dapat mengipas balon. Anak melihat contoh orangtua yang mengipas balon ke arah depan. Anak lalu 2. Tujuan. Pemahaman tentang nama diri dan wajah orang di sekitarnya Permainan kegiatan pada tahapan ini sangat penting dikenalkan pada anak terutama bila anak nantinya berada di lingkungan yang ramai berada di luar rumah. Tentu kita tidak ingin kehilangan anak kita kan. Dengan mengetahui nama dirinya dan mengenal dengan baik wajah orang yang dikenalnya di rumah, diharapkan anak dapat awas dengan orang asing yang tidak dikenalnya, bajkan untuk anak usia 2 tahun yang mungkin belum dapat bicara dengan lancar. uma. Bermain dengan foto (Perkembangan kognitif) Alat. Foto anak, ayah, ibu, saudara kandung (bila ada) Anak dikenalkan diingatkan foto dirinya, orangtua dan saudara kandungnya. Foto - foto tersebut lalu dibalik menghadap lantai. Orangtua lalu membalik foto satu persatu dan anak menebak siapa di foto tersebut. Pada usia 2 tahun, biasanya anak hanya dapat menyebut sebutan seperti ayah, bunda, kakak atau dede dan biasanya belum dapat menyebutkan nama panggilan dari semua anggota keluarga. Pada usia ini anak dapat diingatkan kembali tentang nama panggilan dirinya seperti namanya siapa. B. Lomba mengambil foto (Perkembangan motorik kasar) Alat. Foto anak, ayah, ibu, saudara kandung (ditempel di dindingwhite board) Anak diingatkan kembali tentang foto - foto yang ada. Orangtua mengenalkan cara mengambil 1 foto em estilo de canada. Catatan. Jarak antara anak mulai melompat dengan foto - foto yang ditempel sebaiknya tidak terlalu jauh misalnya 1,5 m saja. Anak lalu mengambil 1 foto eang disebutkan orangtua yang ditempel di dinding whiteboard dengan melompat dua kaki lalu menyebutkan foto yang diambilnya.

No comments:

Post a Comment